GUYiTUd9GSO5TpO7TfY7BSM7TA==

Ratusan Alumni HMI Diskusikan Masa Depan Bangsa Bersama Ganjar


WARGA LAMPUNG | JAKARTA Capres Ganjar Pranowo menghadiri forum akademisi alumni HMI Jaringan Indonesia (Jari) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Kamis (12/10/2023). 

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu diundang secara khusus sebagai bakal calon presiden yang dinilai punya semangat yang sama. 

Forum akademisi alumni HMI Jari adalah forum ilmiah yang digagas oleh HMI Jaringan Indonesia. HMI Jari adalah komunitas alumni HMI lintas generasi yang beranggotakan dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari akademisi, politisi, birokrat, pengusaha, seniman, dan lain sebagainya. 

Dalam kesempatan itu, politikus berambut putih itu berdiskusi dengan sebanyak 300 akademisi, yang berasal dari 50 perguruan tinggi negeri, 25 perguruan tinggi swasta, dan 15 universitas Islam negeri di seluruh Indonesia. 

Para akademisi ini terdiri dari guru besar dan doktor dengan posisi dan jabatan meliputi rektor, wakil rektor, dekan, kepala program studi, kepala jurusan, kepala pusat studi, dan lain sebagainya. 

Koordinator Nasional Jaringan Indonesia, Taufiq Hidayat mengatakan bahwa gagasan Ganjar Pranowo dalam membangun Indonesia ke depan selaras. Sehingga kali ini dilakukan diskusi secara terbuka dengan Ganjar. 

"Nah, pada hari ini kami tampilkan dalam satu forum diskusi membuka rahasia sebenarnya ini tantangan dari Pak Ganjar sendiri. Kalau model deklarasi itu sudah gak zaman. Saya ekspos gagasan saja terus di-challenge," katanya. 

Tidak main-main, akademisi Alumni HMI Jari menghadirkan enam orang panelis. Di antaranya Airlangga Pribadi (Dosen Unair Surabaya), Firdaus (Dosen Untirta Banten), Sofyan Sjaf (Dosen IPB), Djufri Rays P (Universitas Pattimura Poka), Suparji Achmad (Universitas Borobudur), dan Taufiq Fredrik Pasiak (UPN Veteran Jakarta). 

"Oleh karena itu, saat ini kita laksanakan diskusi. Dan tentu saja kami siapkan dengan panelis yang ada," paparnya. 

Sementara itu, Ganjar berbagi konsep dan strategi dalam membangun bangsa ke depan. Menurutnya, negara harus hadir di setiap fase kehidupan. Mulai dari gratis biaya sekolah, layanan mental health, simplifikasi BPJS dan jaminan hari tua untuk lansia. 

"Caranya, penurunan angka stunting, AKI dan AKB. Lalu, satu keluarga miskin satu sarjana, satu desa satu puskesmas dan satu dokter. Kenaikan angka harapan dan kebahagiaan hidup," tandasnya. (rl/by)

Type above and press Enter to search.