GUYiTUd9GSO5TpO7TfY7BSM7TA==

Beri Dukungan Moral, PWDPI Sambangi H. Nuryadin SH


WARGA LAMPUNG | BALAM — Ketua DPC PWDPI (Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia) Kota Bandarlampung, Ismuliadi Zakaria SE MM bersama rombongan menyambangi kediaman Ketua Badan Pimpinan Wilayah Perkumpulan Advocaten Indonesia (BPW PAI) Provinsi Lampung, H. Nuryadin SH, di Bukit Kencana Estate Blok KI-22 Bandarlampung, pada Jum'at (8/9) malam.

Ismuliadi Zakaria yang juga pengusaha alat-alat kesehatan (Alkes) itu tiba di rumah pemilik julukan 'Si Raja Besi Tua' jam 19.30 wib atau tepatnya bakda Sholat Isya, ditemani pengusaha kontraktor, Yanto Syahrial.

Keduanya senyum sumringah karena melihat di garasi rumah Nuryadin terparkir mobil New Pajero Sport warna putih bernopol (plat baru putih bertulis merah): BE 1 PAI, menandakan tuan rumah ada didalam rumah.

Benar saja, begitu memencet bel rumahnya, Nuryadin langsung membuka pintu dengan senyum ramahnya menyambut kedatangan Ismuliadi Zakaria dan Yanto Syahrial, kedua sahabat sejati yang memang sudah lama dikenalnya. Hubungan ketiganya, disebut Nuryadin, sudah seperti saudara atau keluarga.

Ismuliadi Zakaria mengungkapkan, kedatangannya bermaksud silaturahim, suatu hal normal menurutnya, karena Nuryadin merupakan Figur Dewan Pembina DPC PWDPI Kota Bandarlampung. Terlebih lagi, imbuhnya, saat ini Dewan Pembina lagi menghadapi dinamika organisasi di tubuh PAI, terkait SK No: 0011-14/SKEP/BPP.PAI/2023.

Ismuliadi Zakaria berharap, kehadirannya meski hanya sebagai pendengar yang baik, minimal dapat mengurangi beban moral yang dihadapi sobatnya, Nuryadin.

"Ya, kami silaturahmi ini dalam rangka memberikan dukungan moral kepada Nuryadin. Saudara kami ini adalah orang baik dan loyal. Ketum BPP PAI Sultan Junaidi pastinya nyesel (menyesal) telah menonaktifkan Nuryadin.  Kami yakin itu," kata Ismuliadi Zakaria.

Tidak lama berselang dari kedatangan Ismuliadi Zakaria dan Yanto Syahrial, hadir pula Ketua DPW PWDPI Provinsi Lampung, Hadie R Chandra yang didampingi Wakil Ketua 1, Budiono Bakti Masyarakat alias BBM.

Kelimanya kemudian akrab ngobrol hingga Sabtu dini hari (9/10), jam 02.30 wib.

Meski diposisi Terdzolimi, Nuryadin menanggapi santai polemik penonaktifannya sebagai Ketua BPW Lampung. Nuryadin menyatakan terima kasihnya atas atensi, doa dan dukungan moral dari para sahabatnya. 

Nuryadin juga mengaku terharu atas soliditas anggota dan segenap BPW PAI Lampung  yang tetap mendukung dan mengakui eksistensinya sebagai Ketua BPW PAI Lampung Periode 2023-2027 bedasar konstitusi SK No: 0009-14/SKEP/V/BPP.PAI/2023. Begitu juga dengan tawaran pihak lain agar Nuryadin bersedia menjadi Ketua Asosiasi Advokat sejenis yang jumlah anggotanya lebih besar, daripada harus berpolemik panjang di PAI.

"Tentu saya harus menghadapi dinamika organisasi di PAI dengan dasar-dasar konstitusi, tanpa emosi. Juga tidak baik jika saya langsung meninggalkan masalah ini dan tiba-tiba beralih mememenuhi tawaran dengan menjadi Ketua Asosiasi Advokat lainnya, walaupun atas tawaran rekan tersebut saya tetap mengucapkan terima kasih. Polemik ini diawali dengan tindakan Ketum BPP PAI, Sultan Junaidi. Maka Ketum pula yang harus mengakhirinya. Dalam hidup ini, saya hanya menyakin satu hal yang pasti bahwa orang yang berbuat dzolim itu pasti tumbang. Banyak contoh nyata orang-orang hebat yang berbuat dzolim juga hancur pada akhirnya, cepat ataupun lambat," yakin Nuryadin.

Menarik untuk ditunggu, apa sikap lebih lanjut? Dari Ketum BPP PAI, Sultan Junaidi yang sempat mendatangi Kantor BPW PAI Lampung pro Nuryadin di Soekarno Hatta Ruko Bukit Kencana 3 No: 8 Bandarlampung, pada Minggu sore (3/9). 

Ketum sempat mengucapkan "Minta Maaf" kepada Nuryadin dan segenap pengurus BPW PAI Lampung yang hadir. Permintaan Maaf Ketum Sultan Junaidi selain disaksikan Nuryadin dan segenap pengurus BPW PAI Lampung juga diabadikan oleh CCTV di Gedung 3 lantai tersebut.

Sayangnya, Sekretaris BPW PAI Lampung pro Ketua Achmad Rico Julian SH MH, Andri M Syarif menyatakan tidak turut mendampingi Ketum BPP Sultan Junaidi saat menyambangi Kantor Nuryadin. 

"Benar, ada pertemuan itu. Tapi saya tidak bisa turut serta mendampingi Ketum karena ada acara lain," ujar Andri. (BE/01)

Type above and press Enter to search.