WARGALAMPUNG.COM | BALI — Sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil tangkap yang melimpah, kelompok nelayan Setia Dewi desa Medewi, Kecamatan Pekutatan menggelar tradisi tasyakuran petik laut di TPI desa Medewi, Minggu (6/8).
Tasyakuran petik laut yang dilaksanakan setiap memasuki bulan Muharram, tahun ini dihadiri langsung oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama dengan Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Teguh Dwi Raharja didampingi Kadis PKP Jembrana dan Camat Pekutatan.
Untuk diketahui, jumlah nelayan yang ada di desa Medewi sebanyak 150 orang yang terbagi dalam 13 kelompok usaha bersama (KUB) yang kemudian membentuk sebuah wadah bersama yang disebut Kelompok Rumpun Nelayan Setia Dewi.
Misadi, Ketua Kelompok Rumpun Nelayan Setia Dewi mengatakan tasyakuran petik laut dilaksanakan secara rutin sebagai wujud ungkapan terima kasih para nelayan kepada tuhan atas hasil panen yang melimpah serta diberikannya keselamatan selama mencari ikan di tengah laut.
"Kita di dalam satu tahun mencari rejeki di tengah laut, begitu memasuki bulan Muharram kita selalu mengadakan petik laut," ucapnya.
Kemudian, kata Misadi, selain sebagai ungkapan rasa syukur, tasyakuran petik laut juga upaya dalam memohon rejeki yang lebih melimpah lagi serta memohon keselamatan kepada seluruh nelayan dalam bekerja mencari hasil laut.
"Kita mensyukuri nikmat dari tuhan yang telah diberikan kepada kita, dan memasuki tahun yang akan datang semoga tuhan selalu memurahkan rejeki kepada seluruh anggota nelayan dan supaya dijauhkan dari bala bahaya," harapnya.
Bupati Tamba yang turut hadir di tengah-tengah masyarakat mengatakan bahwa dirinya ikut merasakan kebahagiaan saat melihat seluruh nelayan mensyukuri anugerah hasil laut yang didapat.
"Setiap nelayan di pesisir Jembrana telah melaksanakan tasyakuran sebagai rasa syukur kita atas apa yang diperoleh dari lautan yang kita sayangi," ucapnya.
Menurut Bupati Tamba, rangkaian tasyakuran petik laut sebagai ungkapan rasa syukur para nelayan atas apa yang diperoleh yang telah menjadi tradisi wajib untuk dilestarikan.
"Larung saji rangkaian dari tradisi adat yang harus kita pertahankan, disitulah rasa syukur kita kepada tuhan yang maha esa atas keselamatan dan hasil tangkap yang kita dapatkan dari laut," tutupnya. (Ngr/putri)