WARGALAMPUNG.COM | JAKARTA — Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan segera mengoperasikan 15 Kendaraan Taktis (Rantis) Bushmaster Protected Mobility Vehicle (BPMV) buatan Australia pada misi pemeliharaan perdamaian dunia.
Prosesi serah terima kelimabelas Rantis Bushmaster kepada TNI ini ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima yang ditandatangani oleh Mr. Chris McIlwain selaku Counsellor Defence Policy di tim Pertahanan Australia di Kedutaan Besar Australia Jakarta bersama Asisten Logistik (Aslog) Panglima TNI Mayjen TNI Yus ti us Agus Peristiwanto, S.T., bertempat di Satuan Pemeliharaan dan Peralatan (Satharpal) Denma Mabes TNI, Cilangkap Jakarta Timur, Selasa (8/8/2023).
Dalam sambutannya, Aslog Panglima TNI menyampaikan bahwa Mabes TNI patut berbangga diri dan berbahagia dengan mendapatkan hibah 15 unit Rantis Bushmaster beserta suku cadangnya dari pemerintah Australia melalui Kemhan RI. Hal ini membuktikan adanya hubungan baik antar pemerintah Australia dengan pemerintah Indonesia khususnya dalam bidang militer.
"Dengan adanya hibah Bushmaster dari pemerintah Australia ini dapat meningkatkan kemampuan operasi TNI khususnya untuk mendukung tugas TNI dalam rangka pelaksanaan Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia," harapnya.
Rantis Bushmaster kondisi refurbished siap operasi ini merupakan bentuk komitmen kerjasama militer negeri Kangguru kepada Indonesia yang berpartisipasi aktif dalam memelihara perdamaian dunia melalui TNI yang konsisten mengirimkan Satgas Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia (OPPD).
Jenis dan spesifikasi Rantis Bushmaster yang dihibahkan ini terdiri dari 13 varian troops, satu varian command, dan satu varian ambulance, beserta suku cadangnya. Rantis Bushmaster didesain untuk dioperasikan di medan gurun padang pasir, dan dapat mengangkut hingga delapan pasukan bersenjata lengkap. Desain bagian bawah kendaraan ini berbentuk V hull yang berfungsi untuk meminimalisir efek akibat ledakan ranjau darat (mine blasting).
Kendaraan ini juga memiliki kemampuan antiblasting dari bahan peledak sampai dengan 10 kg dan antiballistic terhadap munisi kaliber 7,62 mm serta dapat dilengkapi dengan peralatan antijammer Electronic Counter Measure (ECM). (hms/red)